Penyebab dan Cara Pencegahan Tumit Pecah-Pecah
Tumit pecah-pecah (cracked heel) sebenarnya adalah masalah kulit yang umum, sebagian besar orang pernah mengalaminya. Tumit pecah-pecah umumnya disebabkan oleh kulit yang kering. Walaupun ini adalah masalah kulit yang umum, tapi kalu tumit kita pecah-pecah kan amit-amit. Udah pake sepatu mahal, branded pula, tapi pas diliat kok tumitnya kok buruk rupa :p. Karena itulah, mari disimak penyebab dan cara pencegahan kulit tumit kaki berikut ini.
Ketika kulit tumit pecah, akan tercipta celah dan retakan pada kulit yang akan semakin dalam. Dan sangat memungkin akan berdarah dan pada tingkat yang lebih parah dapat menyebabkan infeksi. Biasanya tumit akan terlihat kering, berkalus, berwarna kuning hingga kecoklatan, dan celah terlihat sangat jelas.
Kulit kering yang menebal di sekitar tumit dan kemudian pecah, umumnya dikarenakan faktor mekanik, dimana meningkatnya tekanan di daerah tumit tersebut. Misal, cara seseorang berjalan.
Faktor Penyebab Lain :
1. Berdiri dalam jangka waktu yang lama, terutama pada lantai yang keras.
2. Kelebihan berat badam akan meningkatkan tekanan pada bantalan lemak normal di bawah tumit, dan
menyebabkan meluas ke samping.
3. Sepatu yang pada bagian tumitnya terbuka, memungkinkan lemak di bawah tumit meluas ke samping dan
meningkatkan tekanan untuk retak.
4. Beberapa kondisi medis seperti; predisposisi kulit kering, neuropati otonom, misal pada penderita diabetes
menyebabkan kurang berkeringat, tiroid menurunkan tingkat metabolisme tubuh dan pengurangan keringat,
hal ini akan mengarah pada kekeringan di kulit.
5. Penderita psoriasis dan eksim.
Cara Mengatasi Tumit Pecah-Pecah
1. Jangan mengikis kulit yang menebal dengan menggunakan silet, karena berisiko tinggi menyebabkan
berkembangnya infeksi.
2. Waktu terbaik untuk mencuci kaki adalah sebelum tidur, karena kaki akan beristirahat dan tidak terkena debu.
3. Rendam kaki dalam air hangat selama 10 menit, lalu gosok secara perlahan menggunakan batu apung. Cara
ini akan menyingkirkan sel kulit mati dan menjaga kulit tetap lembut dan sehat. Setelah itu, cuci kaki dengan
sabun berformula lembut.
4. Setelah mencuci kaki, keringkan dengan benar menggunakan handuk bersih. Kaki yang lembab bisa
menyebabkan kuman betah berada di dalam celah retakan tumit.
5. Setelah kering, oleskan krim khusus kaki dua kali sehari. Kenakan kaus kaki dari bahan wool atau lycra yang
lembut untuk mengunci nutrisi dari krim.
6. Jangan memakai sepatu yang terlalu sempit, terbuka atau bersol tipis, karena bisa menyebabkan retak atau
pecah-pecah semakin parah dan tumit luka. Jika Anda memiliki berat badan berlebih, hindari sepatu dengan
hak terlalu tinggi. Anda bisa menggunakan bantalan tumit untuk melindungi tumit dari tekanan sepatu yang
terlalu keras.
7. Saat di rumah, kenakan sandal atau sleepers untuk mencegah tumit yang pecah-pecah terkena partikel debu di lantai.
Ketika kulit tumit pecah, akan tercipta celah dan retakan pada kulit yang akan semakin dalam. Dan sangat memungkin akan berdarah dan pada tingkat yang lebih parah dapat menyebabkan infeksi. Biasanya tumit akan terlihat kering, berkalus, berwarna kuning hingga kecoklatan, dan celah terlihat sangat jelas.
Kulit kering yang menebal di sekitar tumit dan kemudian pecah, umumnya dikarenakan faktor mekanik, dimana meningkatnya tekanan di daerah tumit tersebut. Misal, cara seseorang berjalan.
Faktor Penyebab Lain :
1. Berdiri dalam jangka waktu yang lama, terutama pada lantai yang keras.
2. Kelebihan berat badam akan meningkatkan tekanan pada bantalan lemak normal di bawah tumit, dan
menyebabkan meluas ke samping.
3. Sepatu yang pada bagian tumitnya terbuka, memungkinkan lemak di bawah tumit meluas ke samping dan
meningkatkan tekanan untuk retak.
4. Beberapa kondisi medis seperti; predisposisi kulit kering, neuropati otonom, misal pada penderita diabetes
menyebabkan kurang berkeringat, tiroid menurunkan tingkat metabolisme tubuh dan pengurangan keringat,
hal ini akan mengarah pada kekeringan di kulit.
5. Penderita psoriasis dan eksim.
Cara Mengatasi Tumit Pecah-Pecah
1. Jangan mengikis kulit yang menebal dengan menggunakan silet, karena berisiko tinggi menyebabkan
berkembangnya infeksi.
2. Waktu terbaik untuk mencuci kaki adalah sebelum tidur, karena kaki akan beristirahat dan tidak terkena debu.
3. Rendam kaki dalam air hangat selama 10 menit, lalu gosok secara perlahan menggunakan batu apung. Cara
ini akan menyingkirkan sel kulit mati dan menjaga kulit tetap lembut dan sehat. Setelah itu, cuci kaki dengan
sabun berformula lembut.
4. Setelah mencuci kaki, keringkan dengan benar menggunakan handuk bersih. Kaki yang lembab bisa
menyebabkan kuman betah berada di dalam celah retakan tumit.
5. Setelah kering, oleskan krim khusus kaki dua kali sehari. Kenakan kaus kaki dari bahan wool atau lycra yang
lembut untuk mengunci nutrisi dari krim.
6. Jangan memakai sepatu yang terlalu sempit, terbuka atau bersol tipis, karena bisa menyebabkan retak atau
pecah-pecah semakin parah dan tumit luka. Jika Anda memiliki berat badan berlebih, hindari sepatu dengan
hak terlalu tinggi. Anda bisa menggunakan bantalan tumit untuk melindungi tumit dari tekanan sepatu yang
terlalu keras.
7. Saat di rumah, kenakan sandal atau sleepers untuk mencegah tumit yang pecah-pecah terkena partikel debu di lantai.
Jika langkah diatas telah memberikan hasil yang maksimal untuk tumit kaki anda, sekarang yang perlu diperhatikan adalah bagaimana cara kita mempertahankannya agar tetap terjaga.
Tips-Tips
1. Rendamlah kaki beberapa saat dengan air suam-suam kuku, bisa juga ditambahkan dengan sedikit garam.
2. Gosok kaki perlahan dengan batu apung atau penggosok khusus untuk tumit kaki.
3. Angkat dan keringkan dengan handuk bersih.
4. Usapkan krim untuk melembabkan kaki terutama pada bagian yang pecah-pecah.
5. Setelah itu kenakan kaos kaki agar kaki senantiasa terjaga kelembabannya (khususnya pada saat menjelang
tidur.
nanti saya akan mencoba dirumah,supaya tumit kaki aku tidak pecah pecah..
BalasHapus