Kemana Nama Asli Indonesia?

Joko, Sulastri, Paijo, Sukiman, Ponirah, Tumini, Wahyu, Eko, Ngatini. Hmm, nama yang terdengar sangat khas Indonesia ya. Namun saat ini sudah semakin jarang saja nama-nama tersebut dipakai oleh anak-anak Indonesia.

Kebanyakan orang tua sekarang lebih menyukai nama yang terkesan lebih modern dan kebarat-baratan seperti Brad, John, David, Bill, Shirley, Edward, Jacky, Elizabeth, Michelle dan lain sebagainya. Nama-nama yang berbau kebaratan dianggap lebih keren dari pada nama Indonesia. Nama Indonesia sering dianggap kuno, ndeso, miskin dan kalah populer.

Bahkan saat ini anak-anak yang bernama Indonesia sering diejek oleh teman-temannya, dianggap bahwa namanya terlalu ndeso. Anak yang bernama Angela akan dianggap lebih cantik dan lebih kaya dari pada seorang anak yang bernama Siti Sunarti. 

Begitu kencangnya arus modernisasi dan pengaruh barat menerpa negeri ini. Sehingga orang-orang Indonesia lebih menyukai produk-produk dari barat. Nama tidak selalu mencerminkan manusia yang menyandangnya. Bisa saja orang yang bernama Sulasno adalah seorang profesor ternama dan banyak mengisi kuliah-kuliah penting di luar negeri, dan bisa saja yang bernama Steven adalah seorang pencopet di Tanah Abang. So, marilah kita menghargai nama-nama yang sering dianggap kampungan, ndeso dan sebagainya.

Bagi teman-teman yang memiliki nama yang "Indonesia banget" janganlah berkecil hati atas nama yang diberikan orang tua bagi anda. Karena orang bukan hanya dinilai dari namanya, tapi dari kepribadian dan prestasinya.
Salam Indonesia...




Komentar

  1. Anonim14 Februari 2013 pukul 11.37

    Joko, Sulastri, Paijo, Sukiman, Ponirah, Tumini, Wahyu, Eko, Ngatini...sepertinya nama2 itu lebih ke nama "jawa" ...

    BalasHapus
  2. Inatni18 Februari 2013 pukul 08.33

    betul, karena saya orang jawa dan dari kecil tinggal di jawa, jadi nama2 yang saya cantumkan adalah nama-nama Jawa..hehehe
    terima kasih sudah mampir di blog ini

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Syahrazad Dan Kisah 1001 Malam

Gambar
Cerita 1001 malam, tentu kita sudah biasa mendengarnya dan sudah akrab dengan cerita-cerita di dalamnya, seperti kisah Ali Baba, Sinbad, ataupun Aladdin. Cerita 1001 malam sendiri yang juga sering disebut dengan judul The Arabian Nights adalah sekumpulan cerita yang dikisahkan oleh Syahrazad. Alkisah seorang raja bernama Raja Syahriar yang mendapati istrinya tidur seranjang dengan seorang budaknya, dan dengan rasa sakit hati dan ganas, dia menghabisi keduanya.Namun yang mengherankan, bahwa pembunuhan itu tidak dapat meredamkan murka sang raja yang terlanjur lepas kendali. Balas dendam menjadi obsesinya tiap malam. Dia ingin membunuh lebih banyak lagi perempuan. Untuk itu, dia memerintahkan wazirnya (pegawai tertinggi kerajaan) yang kebetulan adalah ayah Syahrazad, untuk menyediakan seorang gadis setiap malam.. Sang rajaakan mengawininya, hidup bersamanya semalam, dan menghukum mati istrinya pada keesokan harinya. Dan begitulah yang dilakukannya selama tiga tahun. Dia telah
Baca selengkapnya

Kenapa Bendera Indonesia Berwarna Merah Putih?

Gambar
Selama ini tentu kita sudah sangat sering melihat bendera kebanggaan bangsa Indonesia, yaitu bendera merah putih. Tapi pernahkah Anda bertanya-tanya mengapa warna merah dan putih yang dipilih menjadi warna bendera Indonesia. Kenapa tidak memilih perpaduan warna yang lain seperti putih-hitam, atau kuning-hijau ataupun warna-warna yang lain. Jika Anda merasa belum tau dan mengerti sejarahnya, berikut saya sajikan rangkuman dari berbagai sumber. Bendera dengan perpaduan warna merah dan putih telah dikibarkan sejak tahun 1292 oleh serdadu Prabu Jayakatwang ketika melawan kekuasaan Kertanegara dari Singosari (1222-1292). Dalam buku karangannya, yaitu Kitab Negara Kertagama, Mpu Prapanca menceritakan tentang digunakannya warna merah dan putih dalam upacara hari kebesaran raja pada saat pemerintahan raja Hayam Wuruk yang bertahta di kerajaan Majapahit pada tahun 1350-1389 M. Menurut Prapanca, gambar-gambar yang dilukiskan pada kereta-kereta raja-raja yang menghadiri hari kebesar
Baca selengkapnya

Mau Tau, Sejarah Setrika

Gambar
Setrika, sepertinya benda yang sepele. Eits, tunggu dulu kalau ga ada setrika kita ga bisa bikin baju kita  rapi dan licinkan. Kan ga lucu kita pergi-pergi mau ke kantor, sekolah atau jalan-jalan tapi baju kita kusut kayak jalanan di Jakarta. So, berterimakasihlah kita semua pada benda yang satu ini. Kata setrika sendiri berasal dari bahasa belanda, strijkijzer , yang artinya menghilangkan kerutan dari baju dengan alat yang dipanaskan. Dari bahasa Belanda itu diplesetin sama orang Indonesia jadilah disebut setrika. Setrika mulai dikenalkan oleh bangsa Yunani pada tahun 400 SM.Pada saat itu setrika digunakan untuk membuat lipatan-lipatan vertikal pada pakaian kebesaran yang akan digunakan untuk melakukan upacara maupun ritual tertentu. Bangsa Romawi juga tercatat pernah menggunakan setrika yang bentuknya sudah menerupai setrika modern. Setrika tersebut dinamakan prelum yang menggunakan teknik pressing (tekanan). Di dunia barat, setrika mulai muncul pada abad ke-17. Se
Baca selengkapnya