Fenomena Air Laut Selat Gibraltar
Selat Gibraltar adalah selat yang memisahkan Samudera Atlantik dengan Laut Tengah. Nama Gibraltar sendiri berasal dari bahasa Arab yaitu "Jabel Tariq" yang berarti Gunung Tariq. Nama ini menunjukan kepada Tariq Bin Ziyad yang berhasil menaklukkan Spanyol pada tahun 711.
Pada sisi sebelah utara Selat Gibraltar adalah Spanyol dan Gibraltar. Sedangkan sisi selatan adalah Maroko dan Ceuta. Selat Gibraltar memiliki lokasi yang sangat strategis. Kapal-kapal yang
berjalan dari Atlantik ke Mediterania dan kebalikannya harus melewat
selat ini terlihat oleh Karang Gibraltar. Juga, sangat banyak orang yang berjalan dari Eropa ke Afrika dan sebaliknya, melewati selat ini.
Karena Selat Gibraltar merupakan pertemuan antara dua laut yang berbeda, yaitu laut Atlantik dan laut tengah, maka ada fenomena yang menarik yang terjadi di Selat Gibraltar. Mungkin sebagian dari anda sudah pernah membaca mengenai artikel ini. Penulis hanya mencoba men"share" dan berbagi pengetahuan. Fenomena yang terjadi adalah air laut dari samudra Atlantik dan laut tengah walaupun bertemu di Selat Gibraltar namun kedua jenis air tersebut tidak bercampur. Dan garis batasnya pun dapat terlihat jelas seperti gambar di atas. Lantas kenapa fenomena ini bisa terjadi? Mari kita simak penjelasannya.
Air laut dari Lautan Atlantik memasuki Laut Mediterania atau laut Tengah
melalui Selat Gibraltar. Keduanya mempunyai karakteristik yang berbeda.
Suhu air berbeda. Kadar garam nya berbeda. Kerapatan air (density)
airpun berbeda. Waktu kedua air itu bertemu di Selat Gibraltar, karakter
air dari masing-masing laut tidak berubah. Dari atas ferry yang kami
naiki, masih bisa terlihat dengan jelas mana air yang berasal dari
Lautan Atlantik, dan mana air yang berasal dari laut tengah atau laut
Mediterania. Kalau dipikir secara logika, pasti bercampur, nyatanya
tidak bercampur. Kedua air laut itu membutuhkan waktu lama untuk
bercampur, agar karakteristik air melebur. Penguapan air yang di Laut
Mediterania sangat besar, sedang air dari sungai yang bermuara di Laut
Mediterania berkurang sekali. Itulah sebabnya air Lautan Atlantik
mengalir deras ke Laut Mediterania.
Sifat lautan ketika bertemu, menurut modern science, tidak bisa
bercampur satu sama lain. Hal ini telah dijelaskan oleh para ahli
kelautan. Dikarenakan adanya perbedaan masa jenis, tegangan permukaan
mencegah kedua air dari lautan tidak becampur satu sama lain, seolah
terdapat dinding tipis yang memisahkan mereka.
Hal ini sudah dijelaskan dalam Al-Qur’an.
“Dia membiarkan dua lautan mengalir yang keduanya kemudian
bertemu. Antara keduanya ada batas yang tidak dilampaui masing-masing.”
(Q.S. Ar-Rahman:19-20)
(Q.S. Ar-Rahman:19-20)
“Dan Dialah yang membiarkan dua laut yang mengalir
(berdampingan); yang ini tawar lagi segar dan yang lain asin lagi pahit;
dan Dia jadikan antara keduanya dinding dan batas yang menghalangi.”
(Q.S. Al-Furqaan:53)
(Q.S. Al-Furqaan:53)
Penjelasan secara fisika modern baru ada di abad 20 M oleh ahli-ahli
Oceanografi. Firman di Al Quran itu diturunkan di abad ke 7 M,
empatbelas abad yang lalu. Jadi kalimat siapa itu? Yang pasti bukan
kalimat Muhammad (yang butahuruf). Itu adalah kalimatnya Allah. Itu
adalah firman Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad melalui
malaikat Jibril. Maka nikmat Tuhan yang mana yang kamu dustakan?
Permasalahan utamanya ialah.. muhammad saw itu seorang pedagang yang barang tentu ia mengetahui lautan seperti itu.
BalasHapusDAN ITU ADALAH FENOMENA ALAM SEDARI DULU KALA SEBELUM MUHAMMAD SAW ADA DI ARAB SANA.. DAN YANG PASTI YANG NAMANYA LAUT ITU ADALAH BERAIR ASIN DAN BUKAN tawar lagi segar .
Permasalahannya juga belum nyoba udang ngomong .. ok.
BalasHapusMaka nikmat Tuhan yang mana yang kamu dustakan?