Kenapa Bisa Kesemutan?


Kesemutan atau parestesia dalam ilmu kedokteran, adalah sensasi pada permukaan tubuh tertentu yang tidak dipicu rangsangan dari luar. Sebenarnya parestesia adalah sensasi rasa dingin atau panas di suatu bagian tubuh tertentu, atau sensasi rasa dirambati sesuatu. Parestesia itu timbul bila terjadi iritasi pada serabut saraf yang membawa sensasi kesemutan.
 
Kesemutan terjadi jika syaraf dan pembuluh darah mengalami tekanan. Misalnya, saat duduk bersimpuh atau menekuk kaki terlalu lama, maka syaraf dan aliran darah terganggu. Umumnya kesemutan akan mereda jika bagian tubuh yang mengalaminya digerakkan. Jadi sekitar 15 menit duduk, usahakan memindah posisi walaupun sederhana, tapi itu berguna.

Bisa saja terjadi bila kesemutan tak hilang setelah bagian tubuh digerakkan, atau semula hanya dialami sebagian kecil organ tubuh namun kemudian merambat ke bagian yang lebih lua, atau bila semula hanya terjadi sesekali dan menjadi kian sering, atau bila kesemutan menjadi rasa kebal, sebaiknya Anda segera memeriksakan diri ke dokter. Kesemutan jenis ini merupakan gejala penyakit serius.
 
Biasanya dokter akan menyelidiki bagian tubuh yang mengalami kesemutan, luasnya, tempat awal kesemutan, dan perkembangan kesemutan itu sejak awal. Semua informasi ini akan menunjukkan penyebab masalah. Bisa jadi pada saraf tepi, pada otot, sumsum tulang belakang, atau bahkan otak
Beberapa gangguan kesehatan serius yang ditandai gejala kesemutan, antara lain:

Radang sumsum tulang belakang (myelitis)
Terjadi pada orang dewasa, kadang-kadang gejala kesemutan didahului oleh flu berat. Kesemutan yang dirasakan akan menghebat, naik dari ujung jari kaki sampai ke pusar (perut tengah). Gejalanya berkembang menjadi rasa tebal di permukaan kulit. Setelah fase ini, penderita akan mengalami kesulitan berjalan. Ini adalah gejala radang sumsum tulang belakang, yang terjadi karena serangan virus bernama cytomegalovirus (CMV).

• Penderita menjadi tidak bisa mengontrol buang air kecil. Buang air besar pun sulit. Penyakit ini dapat disembuhkan total, dapat pula cuma sembuh sebagian, tetapi ada juga yang sampai lumpuh. Diabetes mellitus atau kencing manis.
Pada penderita diabetes, kesemutan adalah gejala kerusakan pembuluh-pembuluh darah. Akibatnya, darah yang mengalir di ujung-ujung syaraf berkurang. Gejala yang dirasakan biasanya telapak kaki terasa tebal, kadang-kadang panas, dan kesemutan di ujung jari terus-menerus. Kemudian disertai rasa nyeri yang menikam, seperti ditusuk-tusuk di ujung telapak kaki, terutama pada malam hari.

Carpal Tunnel Syndrome (CTS)
Kesemutan yang menyerang ujung jari, biasanya tangan kanan, dan kemudian berkembang menjadi rasa tebal, saat digunakan beraktivitas, adalah gejala CTS. Gejala kesemutan ini berkaitan dengan rongga di pergelangan tangan (karpal) yang mengalami pembesaran otot-otot sehingga menekan saraf yang melewati terowongan tersebut. CTS bisa menjadi gangguan lebih serius bila didiamkan cukup lama, misalnya 1 - 2 tahun.

Jantung
Pada penderita sakit jantung, kesemutan dapat juga timbul karena komplikasi jantung dan sarafnya. Misalnya, si penderita menjalani operasi pemasangan klep jantung. Pada saat pemasangan, ada bekuan darah menempel, yang kemudian terbawa aliran darah ke atas, dan menyumbat salah satu pembuluh darah di otak. Bila sumbatan di otak itu kebetulan mengenai daerah yang mengatur sistem sensorik, si penderita akan merasakan kesemutan sebelah. Bila daerah yang mengatur sistem motorik juga terkena, kesemutan akan menjadi kelumpuhan.

Rematik
Rematik juga menimbulkan kesemutan atau rasa tebal. Gejala kesemutan karena rematik akan hilang bila rematik sembuh.


Cara menghindari kesemutan





1. Hindari posisi tubuh yang menekan syaraf dan peredaran darah.
Misalnya menonton tv sambil tiduran, atau menulis di lantai sambil tengkurap. Bila ingin menulis sebaiknya duduklah di kursi dengan bagian pantat merapat ke belakang dan punggung lurus menempel pada sandaran. Bila diperukan, cobalah pilih kursi ergonomis.

2. Namun kalau Anda termasuk seseorang yang sensitif alias gampang kesemutan.
Anda bisa mengurangi kesemutan dengan cara berolahraga secara teratur. Olah raga mempunyai banyak manfaat untuk melancarkan peredaran darah.

3. Perlu juga menjaga sikap tubuh yang baik
Misalnya dengan menghindari menekuk kaki atau tangan terlalu lama sering-sering lah berpindah. Atau bila sedang mengetik, istirahatkan jari sebentar, lenturkan jari, siku sehingga aliran darah kembali normal.

4. Bila Anda duduk, jangan terlalu sering menyilangkan kaki
Ini akan menghambat aliran darah dan bisa menyebabkan kesemutan.

5. Pertahankan pola makan dengan memperhatikan cakupan gizi
Vitamin dan nutrisi seimbang. Cobalah untuk menjaga vitamin B1, jika kekurangan vitamin tersebut, dapat mengganggu aliran atau rangsangan pada sistem syaraf. Pebanyak makanan dari sumber vitamni B1, yaitu unsur besi yang banyak ditemukan pada daging merah, sayuran hijau segar, biji-bijian dan lain-lain.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Syahrazad Dan Kisah 1001 Malam

Kenapa Bendera Indonesia Berwarna Merah Putih?

Dari Mana Asal Kotoran Telinga?