Mau Tau, Sejarah Peniti

Peniti, yap pastinya benda ini sudah tidak asing lagi bagi kita. Saat ini peniti banyak digunakan sebagai alat pengait, yang paling populeh adalah digunakan sebagai pengait hijab maupun sebagai aksesoris bagi wanita. Tapi apakan anda tau sejarah ditemukannya peniti? Kalau belum tau atau belum pernah membaca, silahkan simak tulisan berikut ini.

Sebenarnya peniti telah dikenal sejak 14 abad sebelum masehi di Micenae. Peniti tradisional itu disebut fibulae yang fungsinya serupa dengan peniti yang kita pakai sekarang. Namun fibulae ini memiliki ujung yang tak tertutup sehingga sering melukai pemakainya dan tak mempunyai per sehingga tak dapat memegang dengan erat. Namun kegunaan peniti baru bisa dinikmati manfaatnya setelah walter Hunt berhasil menemukan peniti yang lebih simpel dan sederhana dan aman digunakan.
Pada tahun sekitan 1849, seorang penemu yang berasal dari Winchester, Amerika Serikat bernama Walter Hunt menemukan peniti . Latar belakang ditemukannya peniti ini cukup unik, karena dilaterbelakangi oleh tekanan yang diperoleh sang penemu untuk membayar utang sebesar 15 dollar kepada temannya.

Walter Hunt



Hunt mengembangkan karir intelektualnya di bidang usaha tekstil yang pada saat itu menjadi mata pencaharian utama masyarakat kota Lowville, sebuah kota kecil di Lewis Country, New York. Ia bersama keluarganya membangun bisnis tekstil kain wol dan katun.

Bersama saudara laki-lakinya Hiram Hunt, ia merintis di bidang jasa pemintalan wol. Namun, bisnis itu tidak berlangsung lama dikarenakan mengalami kerugian yang cukup besar.
Meski disibukkan oleh pekerjaannya, Hunt yang juga pintar di bidang mekanik ini masih sempat menciptakan beberapa barang yang berguna bagi kepentingan publik, di antaranya adalah alat pemintal benang, alat pengasah pisau, bel untuk mobil jalanan, tungku pembakar batubara, batu buatan, mesin pembersih jalan, pengeruk es dan mesin pembuat surat. Namun hasil temuannya ini tidak membantu untuk meningkatkan ekonomi keluarganya.
Bahkan Hunt yang lebih memilih untuk menikah muda ini, harus susah payah untuk melunasi hutang kepada temannya sebanyak 15 dollar. Dari tekanan dan kegelisahan, ia berpikir untuk menciptakan sesuatu yang akan menolongnya melunasi hutangnya.
Suatu ketika, Walter Hunt sedang memilin potongan kabel hingga terciptanya sebuah peniti. Pada waktu itu peniti digunakan sebagai alat bantu untuk menyematkan kain tanpa kancing. Bahkan, peniti ini biasanya dipakai untuk mengaitkan celana dengan atasan yang digunakan sebagai representasi pakaian pekerja muda saat itu.
Agar tidak ditiru oleh orang lain, Hunt memantenkan peniti ciptaannya Pada 10 April 1849. Kelak di kemudian hari, hak paten tersebut dia jual dengan harga 400 dollar. Tanpa menyadari bahwa dia sebenarnya bisa mendapatkan miliaran dolar dari hasil penemuannya itu.
Walter Hunt meninggal pada tanggal 8 Juni 1859 dikarenakan penyakit Pneumia. Jasadnya dikuburkan di pemakaman Green-Wood di Brooklyn, New York. Hingga sekarang masyarakat negeri paman sam mengenangnya sebagai seorang yang banyak menciptakan inovasi baru dalam bidang penemuan.
Meski telah menciptakan banyak penemuan, hingga akhir hayatnya Hunt tidak pernah menikmati hasil keuntungan dari ciptaannya.


Eksperimen Hunt
Peniti Temuan Hunt

Dalam perkembangannya peniti digunakan gaya hidup oleh subkultur atau komunitas punk. Komunitas ini menggunakan peniti sebagai salah satu style yang populer sejak pertengahan 1970-an di Inggris Raya.

Gaya itu dinyatakan pertama kali muncul berkat kreasi Richard Hell dan semakin populer karena fotonya dimuat di majalah komunitas punk. Disain peniti ini juga sudah berkembang dan bermacam-macam dan berwarna warni dan sering ditambahin pernak-pernik sebagai hiasan baju. Bahkan, peniti juga dijadikan sebuah hadiah penghargaan dengan terbuat dari emas.
Peniti Saat Ini
Peniti Untuk Aksesoris

Selain untuk kegunaan yang telah disebutkan diatas, peniti juga dapat digunakan seperti gambar di bawah ini :






Komentar

Postingan populer dari blog ini

Syahrazad Dan Kisah 1001 Malam

Kenapa Bendera Indonesia Berwarna Merah Putih?

Dari Mana Asal Kotoran Telinga?