Mau Tau, Sejarah Setrika
Setrika, sepertinya benda yang sepele. Eits, tunggu dulu kalau ga ada setrika kita ga bisa bikin baju kita rapi dan licinkan. Kan ga lucu kita pergi-pergi mau ke kantor, sekolah atau jalan-jalan tapi baju kita kusut kayak jalanan di Jakarta. So, berterimakasihlah kita semua pada benda yang satu ini.
Kata setrika sendiri berasal dari bahasa belanda, strijkijzer, yang artinya menghilangkan kerutan dari baju dengan alat yang dipanaskan. Dari bahasa Belanda itu diplesetin sama orang Indonesia jadilah disebut setrika. Setrika mulai dikenalkan oleh bangsa Yunani pada tahun 400 SM.Pada saat itu setrika digunakan untuk membuat lipatan-lipatan vertikal pada pakaian kebesaran yang akan digunakan untuk melakukan upacara maupun ritual tertentu. Bangsa Romawi juga tercatat pernah menggunakan setrika yang bentuknya sudah menerupai setrika modern. Setrika tersebut dinamakan prelum yang menggunakan teknik pressing (tekanan).
Di dunia barat, setrika mulai muncul pada abad ke-17. Setrika yang pertama kali muncul pada masa itu dikenal dengan nama sadiron. Sadiron adalah sepotong besi yang tebal dengan permukaan rata dan diberi pegangan besi. Cara penggunaan sadiron adalah dengan dipanaskan di depan perapian terbuka atau kompor. Kelemahan dari sadiron ini adalah pegangannya yang terbuat dari besi, jadi selain bisa memanaskan baju juga memanaskan tangan si penyetrika.
Di dunia barat, setrika mulai muncul pada abad ke-17. Setrika yang pertama kali muncul pada masa itu dikenal dengan nama sadiron. Sadiron adalah sepotong besi yang tebal dengan permukaan rata dan diberi pegangan besi. Cara penggunaan sadiron adalah dengan dipanaskan di depan perapian terbuka atau kompor. Kelemahan dari sadiron ini adalah pegangannya yang terbuat dari besi, jadi selain bisa memanaskan baju juga memanaskan tangan si penyetrika.
Pada akhir abad ke-19 yaitu sekitar tahun 1870. Pada tahun tersebut seorang ibu rumah tangga yang bernama Mary Florence Potts di Lowa, negara bagian Amerika Serikat menemukan setrika cetak (cast iron). Cast Iron ini sebenarnya adalah modifikasi dari sadiron yaitu dengan membuat kedua ujung setrika menjadi runcing, agar dapat digunakan dengan mudah untuk menyetrika. Pada tahun berikutnya, Mary juga membuat suatu temuan baru yaitu sadiron dengan pegangan yang bisa dilepas, sehingga pegangan sadiron tidak ikut panas saat sadiron sedang dipanaskan.
Pada perkembangannya, yaitu sekitar abad 19, banyak bermunculan penemuan setrika yang bisa memansakan sendiri. Misalnya adalah setrika yang bisa diisi batu bara atau arang yang sedang membara. Setrika listrik pertama kali dipatenkan pada tahun 1882.Banyak yang mempercayai bahwa penemu setreika listrik adalah Henry W. Seely. Namun pada saat itu, penemuan ini tidak sukses karena sulit untuk digunakan dan belum banyak orang yang mendapat listrik di rumah. Pada awal abad ke-20, setrika listrik mulai populer dan akhirnya pada tahun 1920-an mucullah setrika listrik dengan pengatur suhu.
Cara-cara menyetrika baju :
Setrika Arang |
Pada perkembangannya, yaitu sekitar abad 19, banyak bermunculan penemuan setrika yang bisa memansakan sendiri. Misalnya adalah setrika yang bisa diisi batu bara atau arang yang sedang membara. Setrika listrik pertama kali dipatenkan pada tahun 1882.Banyak yang mempercayai bahwa penemu setreika listrik adalah Henry W. Seely. Namun pada saat itu, penemuan ini tidak sukses karena sulit untuk digunakan dan belum banyak orang yang mendapat listrik di rumah. Pada awal abad ke-20, setrika listrik mulai populer dan akhirnya pada tahun 1920-an mucullah setrika listrik dengan pengatur suhu.
Setrika Uap |
Cara-cara menyetrika baju :
*Dari Berbagai sumber
Komentar
Posting Komentar